Hari Masyarakat Adat Sedunia, Ketika Bahasa Daerah Perlu Dilestarikan
Liputan6.com, Jakarta - 9 Agustus diperingati sebagai Hari Masyarakat Adat Sedunia yang jatuh pada hari ini.Pada tanggal tersebut bertepatan dengan momen sesi perdana peresmian working group on indigenous populations -- unit kerja -- di PBB pada tahun 1982.
Dilansir dari un.org, Jumat (9/8/2019), Indigenous Peoples and Development Branch --Sekretariat Working Group on Indigenous Populations yang mengurusi isu masyarakat adat, menyelenggarakan acara perayaan menyatukan organisasi masyarakat adat, badan PBB, Negara Anggota, masyarakat sipil dan pemangku kepentingan terkait.
Hari Masyarakat Adat Sedunia tahun ini mengambil tema tentang bahasa adat atau daerah, berfokus pada situasi saat ini tentang bahasa adat di seluruh dunia dalam konteks 2019 International Year of Indigenous Languages.
Hal itu bertuuan untuk menyoroti kebutuhan kritis untuk merevitalisasi, melestarikan, dan mempromosikan bahasa adat dengan berbagai praktik baik melalui panel ahli / interaktif dan presentasi inisiatif yang inovatif. Selain itu juga akan ditampilkan inisiatif kreatif dan video tentang bahasa asli di lobi pengunjung Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Terlepas dari perbedaan budaya mereka, masyarakat adat dari seluruh dunia berbagi masalah umum terkait dengan perlindungan hak-hak mereka sebagai masyarakat yang berbeda.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa siap mendukung semua inisiatif yang bertujuan untuk mewujudkan hak dan aspirasi masyarakat adat.” ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada laman un.urg.
Perayaan di Markas Besar PBB pada 9 Agustus digelar mulai pukul 10.00 hingga 17.00 dan disiarkan langsung melalui website.






0 komentar:
Posting Komentar