Judul buku : Gelombang
Penulis : Dee Lestari
Penyunting : Ika Yuliana Kurniasih
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : Pertama, Oktober 2014
Tebal : 482 Halaman
Novel berjudul Gelombang ini merupakan buku kelima dari serial Supernova karangan Dee Lestari. Novel ini terdiri dari dua keping (bab) yaitu keping 43-Tipu Daya Ruang Waktu dan keping 44-Gelombang.
Melalui novel ini, Dee mengangkat kepercayaan suku Batak dengan
mitologinya disebagian besar cerita. Topik utama dalam buku ini adalah
alam mimpi. Buku ini melanjutkan kisah dari serial sebelumnya dengan
tetap menciptakan korelasi antara keenam buku serial Supernova.
Pencarian
Gio atas Diva di Rio Tambopata akhirnya menemui jalan buntu. Di Cusco,
Gio bertemu kembali dengan laki-laki misterius yang memberikannya empat
buah batu saat di Vallegrande. Laki-laki itu memperkenalkan dirinya
dengan nama Amaru. Dia menjelaskan mengenai arti batu-batu itu.
Batu-batu itu mempresentasikan orang-orang penting yang harus Gio
temukan agar semua misteri terungkapkan. Salah satu dari empat batu itu
mempresentasikan diri Gio. Amaru memberi petunjuk bahwa Gio harus pergi
ke Lembah Urumbaba dan menemui Madre Ayahuasca guna memecahkan arti
simbol batu-batu itu dan membuka kembali ingatan Gio.
Kisah
dalam novel ini dilanjutkan dengan seorang tokoh bernama Thomas Alfa
Edison Sagala alias Ichon yang terlahir dari keluarga Batak yang
menganut agama kepercayaan asli Batak. Satu hari setelah ulang tahunnya
yang ke-12, desa Alfa memainkan gondang Raja Uti. Pada malam
itu, dia melihat sesosok hitam besar dengan manik mata kuning menyala.
Ompu Togu Urat, orang sakti di desanya menyebut makhluk misterius itu
sebagai Si Jaga Portibi. Setelah peristiwa itu, setiap malam Alfa selalu
bermimpi seram yang selalu sama dan mimpi itu terasa sangat nyata.
Beberapa
hari kemudian, Alfa diangkat sebagai murid oleh Ompu Togu Urat. Alfa
diberikan dua batu yang membuatnya tidak bermimpi seram lagi. Selain
itu, Alfa juga didatangi oleh dukun sakti lain. Ompu Ronggur Panghutur
dari Tao Silalahi yang menyatakan ingin mengangkat Alfa menjadi
muridnya. Akhirnya, Alfa memilih menjadi murid Ompu Togu Urat. Tapi itu
merupakan pilihan yang salah, Ompu Togu Urat berusaha membunuh Alfa di
Danau Toba. Beruntung Alfa diselamatkan dari maut oleh Ompu Ronggur
Panghutur.
Saat
keluarga Alfa memutuskan untuk merantau ke Jakarta, secara kebetulan
Gultom, kenalan Bapaktua dari Amerika, menawarinya untuk bersekolah di
Hobokken yang tak jauh dari New York, kota besar yang selalu menjadi
mimpi Alfa. Alfa berangkat ke Hobokken tanpa surat-surat yang jelas dan
membuatnya menjadi imigran gelap. Namun, di balik statusnya sebagai
imigran gelap, Alfa yang jenius berhasil meyakinkan Tom Irvine untuk
bekerja di Andromeda Capital. Hingga akhirnya pada suatu malam,
kehadiran seseorang wanita asing bernama Isthar memicu Alfa untuk
menghadapi alam yang selama ini ia hindari, yaitu alam mimpinya. Alam
mimpinya ternyata menyimpan rahasia yang tak pernah ia bayangkan
sebelumnya.
Tidak
jauh berbeda dari empat seri Supernova sebelumnya, karakter yang
diciptakan Dee dalam novel ini agaknya punya banyak kesamaan dengan
novel pendahulunya, yaitu kesamaan karakter tokoh utama yang selalu
berhubungan dengan kejeniusan. Terlepas dari kesamaan karakter tokoh
tersebut, Gelombang memiliki data yang terbilang konkret dan
berguna untuk menambah pengetahuan pembaca. Menurut saya, novel ini
sangat layak untuk dijadikan pilihan bacaan cerdas untuk pembaca masa
kini. Novel ini sangat tepat untuk menggisi waktu luang, ditemani
secangkir teh, atau mungkin sambil menikmati rintik hujan di luar.
Selamat membaca!
https://mediahimapbsiuny.wordpress.com/2018/03/30/resensi-novel-supernova-gelombang/







0 komentar:
Posting Komentar