Minggu, 13 Oktober 2019

Gelombang

Judul buku      : Gelombang
Penulis             : Dee Lestari
Penyunting      : Ika Yuliana Kurniasih
Penerbit           : Bentang Pustaka
Cetakan           : Pertama, Oktober 2014
Tebal               : 482 Halaman
     Novel berjudul Gelombang ini merupakan buku kelima dari serial Supernova karangan Dee Lestari. Novel ini terdiri dari dua keping (bab) yaitu keping 43-Tipu Daya Ruang Waktu dan keping 44-Gelombang. Melalui novel ini, Dee mengangkat kepercayaan suku Batak dengan mitologinya disebagian besar cerita. Topik utama dalam buku ini adalah alam mimpi. Buku ini melanjutkan kisah dari serial sebelumnya dengan tetap menciptakan korelasi antara keenam buku serial Supernova.
     Pencarian Gio atas Diva di Rio Tambopata akhirnya menemui jalan buntu. Di Cusco, Gio bertemu kembali dengan laki-laki misterius yang memberikannya empat buah batu saat di Vallegrande. Laki-laki itu memperkenalkan dirinya dengan nama Amaru. Dia menjelaskan mengenai arti batu-batu itu. Batu-batu itu mempresentasikan orang-orang penting yang harus Gio temukan agar semua misteri terungkapkan. Salah satu dari empat batu itu mempresentasikan diri Gio. Amaru memberi petunjuk bahwa Gio harus pergi ke Lembah Urumbaba dan menemui Madre Ayahuasca guna memecahkan arti simbol batu-batu itu dan membuka kembali ingatan Gio.
     Kisah dalam novel ini dilanjutkan dengan seorang tokoh bernama Thomas Alfa Edison Sagala alias Ichon yang terlahir dari keluarga Batak yang menganut agama kepercayaan asli Batak. Satu hari setelah ulang tahunnya yang ke-12, desa Alfa memainkan gondang Raja Uti. Pada malam itu, dia melihat sesosok hitam besar dengan manik mata kuning menyala. Ompu Togu Urat, orang sakti di desanya menyebut makhluk misterius itu sebagai Si Jaga Portibi. Setelah peristiwa itu, setiap malam Alfa selalu bermimpi seram yang selalu sama dan mimpi itu terasa sangat nyata.
     Beberapa hari kemudian, Alfa diangkat sebagai murid oleh Ompu Togu Urat. Alfa diberikan dua batu yang membuatnya tidak bermimpi seram lagi. Selain itu, Alfa juga didatangi oleh dukun sakti lain. Ompu Ronggur Panghutur dari Tao Silalahi yang menyatakan ingin mengangkat Alfa menjadi muridnya. Akhirnya, Alfa memilih menjadi murid Ompu Togu Urat. Tapi itu merupakan pilihan yang salah, Ompu Togu Urat berusaha membunuh Alfa di Danau Toba. Beruntung Alfa diselamatkan dari maut oleh Ompu Ronggur Panghutur.
     Saat keluarga Alfa memutuskan untuk merantau ke Jakarta, secara kebetulan Gultom, kenalan Bapaktua dari Amerika, menawarinya untuk bersekolah di Hobokken yang tak jauh dari New York, kota besar yang selalu menjadi mimpi Alfa. Alfa berangkat ke Hobokken tanpa surat-surat yang jelas dan membuatnya menjadi imigran gelap. Namun, di balik statusnya sebagai imigran gelap, Alfa yang jenius berhasil meyakinkan Tom Irvine untuk bekerja di Andromeda Capital. Hingga akhirnya pada suatu malam, kehadiran seseorang wanita asing bernama Isthar memicu Alfa untuk menghadapi alam yang selama ini ia hindari, yaitu alam mimpinya. Alam mimpinya ternyata menyimpan rahasia yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
     Tidak jauh berbeda dari empat seri Supernova sebelumnya, karakter yang diciptakan Dee dalam novel ini agaknya punya banyak kesamaan dengan novel pendahulunya, yaitu kesamaan karakter tokoh utama yang selalu berhubungan dengan kejeniusan. Terlepas dari kesamaan karakter tokoh tersebut, Gelombang memiliki data yang terbilang konkret dan berguna untuk menambah pengetahuan pembaca. Menurut saya, novel ini sangat layak untuk dijadikan pilihan bacaan cerdas untuk pembaca masa kini. Novel ini sangat tepat untuk menggisi waktu luang, ditemani secangkir teh, atau mungkin sambil menikmati rintik hujan di luar. Selamat membaca!

 https://mediahimapbsiuny.wordpress.com/2018/03/30/resensi-novel-supernova-gelombang/

0 komentar:

Posting Komentar